Senin, 14 Februari 2011

"KNPA SICH, SHALAT KOK PAKE ACARA 'NUNGGING' SEGALA...??"

Dalam al-qur 'an surat Al-Hajj ayat 77 yang artintya :
"O ye who believe.!! Bow prostrate yourselves, and adore you Lord; and do good; that ye may prosper"
Gimana nich teman2 pembaca blog setia, ngerti kagak nich artinyaa he he...
Yang nulisnya saja kagak ngarti itu bahasa apaann,, tapi tenang ajaa ada ko artinya...
artinya adalah: "Hai orang - orang yg beriman.! Rukuku dan Sujudlah kamu;sembahlah Tuhanmu;dan berbuatlah kebajikan supaya kamu mendapatkan kemenangan.(Al-Hajj:77)
Nah itulah teman2 artinya...,, sekarang udh tw kan artinya.
Nah sekarang yuk kita baca pembahasannya...!!!
Salah satu rukun yang mesti and wajib kita kerjain pas shalat adalah rukuk dan sujud. Tanpa melakukan keduanya, shalat kita kagak bakalan diakui, alias batal tal tal tal batal.! Nah, adegan rukuk dan sujud inilah yang disalahpahami oelh beberapa orang dengan menyebutnya sebagai adegan "Nungging" ckckckckckckck
Friends, ada satu hal yang mesti kamu ingat, yaitu bahwa tata cara shalat, syarat-syarat shalat, maupun gerakan dan bacaan shalat sebenarnya adalah hak prerogratif Allah semata. Allahlah yang berhak mengatur dan nentuin. Engga ada pihak lain ato makhluk macam apa pun yg berhak ikut campur di dalamnya. Suka suka Allah donk, kita mw disuruh shalat dengan cara berdiri seharian penuh, dengan cara telentang, dengan cara tengkurap, de el el dah pokoknya, suka suka Allah dech. Hanya satu yg kudu and mesti kamu yakinin, yaitu bahwa Allah nggak akan melakukan sesuatu dengan sia sia. Jika Allah memerinthkan sesuatu pada kita, tentu Dia punya maksud, kebijakan, dan tujuan tertentu. Cuma akal kita kadang nggak nyampe ke arah situ. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak kisah ilustratif berikut ini yeee... asyiiikk
Kisah Pertama
Ada seseorang yang pingin ngirim kabar buat sahabatnya yg tinggal diluar kota, sebut saja namanya Kasdoel. Nah si Kasdoel ini memang kreatif, tapi agak keras kepala. Ia lebih suka mw menang sendiri, plus rasa hormatnya pada peraturan memang tipis. Ditulisnya kabar itu pada selembar kertas kecil dilukiskannya gambar prangko segaul mungkin. Menurut Kasdoel yang pernah jadi juara dua lomba lukis tingkat kecamatan ini (padahal, pesertanya cuma ada dua, he he he...), gambar perangko yang dibikin kantor pos itu kurang "nyeni" and ngga 'gaul' n ngga keren alias kampoengan. Kasdoel juga menulis sendiri nilai harga perangko itu, dilemnya rapi-rapi dipojok kanan atas. Celaka, Kasdoel lupa alamat temennya itu. Selama beberapa menit kemudian, dia berenung semedi niruin gaya "Angling Dharma" yang ada ditv. Setelah beberapa lama, alamat itu belum juga berhasil diingat. Akhirnya, alamat itu dituliskannya sekenanya. Surat itu pun dimasukin ke lubang bis surat disamping jalan depan rumahnya.
Kisah Kedua
Seorang pegawai swasta, sebuat saja namanya Saman, lagi kena musibah, ibunya meninggal dunia. Dia panik karena harus ngasih kabar ke adiknya yang ada disorong, Irian Jaya. Saman kehilangan catatan nomor telepon tetangga adiknya di Irian itu, tempat biasanya ia menitip pesan. Saman bermenung beberapa bentar. Kata batinnya, "Gue kan orang baik" (cie ileee orang baik,, ngakunyaa hahayyy). Hidup gue bersih, gue ngga pernah nyakitin orang laen, bahkan ngga pernah nginjak kecoa. Tuhan yang kuasa tw persoalan Gue, pasti paham nasib buruk gue, dan gue meski ngsih kabar ke adik gue secepatnya. Jadi, nomor berapa pun yg gue pencet, pasti nyambung ke tujuan" begitu tekad simaman. Maka Dia pencetlah empat digit nomor secara acak, plus lima nomor berikut sekenanya. :) :) :)

Temanku yang disayang Allah. Mengirim surat dan mencet nomor telepon adalah sarana untuk mencapai komunikasi dengan seseorang. Beribadah (termasuk juga shalat) adalah sarana untuk mencapai komunikasi sama Allah. Aturan un=tuk ngirim surat itu udah ditentukan sama pemerintah, mencet nomer telepon juga udah ditentukan operator telepon, bukan ditentukan oleh penulis surat or pengguna telepon. Aturan menyembah Allah (shalat) itu udah ditetapin Allah, bukan dikarang-karang makhluk-Nya.

Temanku yang baek. Lewat dua kisah diatas, kita dapat ngambil pelajaran bahwan cara beribadah itu udah ditentuin Allah. Kita ngga boleh ngarang-ngarang sendiri. Perbuatan ngarang ibadah itu disebut bid'ah dan ini dilarang Agama.

Pemerintah udah bikin tarif harga perangko surat, dan alamat harus ditulis dengan jelas, kalo ngga gitu surat akan ditolak. Kalo mau nelepon, nomernya juga udah pasti, eksak. satu nomer aja yangsalah, ngga bakalan nymabung, paling-paling nyasar.Exact,Man... Nah, demikina juga dengan sholat.

Lagian, aturan-aturan dan tata cara shalat itu sudah diteta[kan Allah yg selanjutnya diajarkan oelh Nabi Muhammada kepada para ummatnya, termasuk kite kite semua nich. Kita ngga boleh dengan sekehandak hati mengganti bacaan-bacaan sholat dengan bahasa daerah kita sendiri hanya karena alasan biar lebih khusyuk, lebih sreggg, dan lebih bisa menghayati (Seperti kasus Yusman Roy dari Jatim yang pada bulan April-Mei 2005 kemarin bikin heboh). Itu sama seperti orang yang mengganti angka-angka nomor telepon yang mau dituju dengan angka-angka tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya sendiri dengan alasan karena angka-angka itu lebih bisa memberikan makna.

Selain itu, kalo masing masing etnis yang ada dibelahan bumi ini mengerjkan shalat dengan bahasanya sendiri-sendiri maka makin lama keaslian ritual shalat akan luntur. Jika dibiarkan, bisa-bisa akan akan ada banyak sekali penyimpangan dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang makin lama makin parah. Nabi kita yang paling keren, kan udh ngasih warning wt kita.
"Sholatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku sholat".(H.R Bukhari dan Muslim)

Petunjuk dan tuntunan shalat ala Nabi itu terekam apik dalam hadits. Disini, kita nggak akan ngebahas masalah shalat ini terlalu 'Jilmet' alias 'Detail'. Untuk lebih jelasnya lagi, silakan kamu buka buku karya Mbah Nashiruddin Al-Albani yang berjudul "Sifatu shalatin Nabi shallallahu 'alaihi wasallam minat-Takbiri Ilat-Taslim Ka'annaka Taraha".
Wah riweh yaa bacanyaa he he he,, yang nulisnya juga bacanya riweh apalagi pembaca setia Blog, he he he. Tenang aja, buku itu udah ada terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia kok, judulnya itu adalah "sifat shalat
Nabi"
.

Lewat Ilustrasi diatas, kita-kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa manusia hidup nggak bisa hanya karena merasa diri udah baik, trus nggak mau ngerjain shalat. Salah jika ada orang yang berkata, "Buat apa repot-trepot shalat, toh gue udah baik. Boro Boro nipu orang, nginjak kecoa aja ngga pernah. (cie ileee sok baik bner nich orang) Lha, dari pada mereka yang rajin shalat, tapi kelakuannya nggak bener, suka nipu, korupsi, ngebohongi rakyat, nguras kas negara? Mendingan kayak gue ini."

Perkataan seperti diatas itu salah. Orang yang suka korupsi, nipu uang rakyat, nilep uang negara, itu nanti akan bersama dengan orang yang sengaja ninggalin shalat. Mereka nantinya akan sama-sama dihukum Allah. Mereka bakal 'tetanggaan' di Neraka kelas.

Nah sekian dulu yaa tman2 cerita tentang islaminya, semoga bermanfaat, aamiin
Tenang aja ya tman2 masih bayk ko cerita2 tntang islami yang nggak kalah menariknya,, he he he ok... Tunggu ya tanggal mainnya... asyiiikkk.. :) :) :)

0 komentar:

Posting Komentar

Sulaeman Susanto © 2011 Design by:
The - Xtreme's